ORANG YANG BERKACAMATA ITU LEBIH PINTAR.. BENER GA SIH?
Saat mentari menampakan dirinya hingga ia kembali lagi keperaduannya, seseorang yang mendapat ‘gelar’ siswa mungkin saja masih bergelut dengan buku. Entah buku apa yang dimaksud. Buku pelajaran, novel, atau lain sebagainya.
Entah mitos atau fakta, ada anggapan bahwa orang-orang yang berkacamata itu adalah orang yang termasuk kategori pintar atau cerdas. Tapi benarkah ada keterkaitan yang erat antara berkacamata dengan kepintaran? Jika seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk membaca, Boldsky berpendapat bahwa orang-orang berkacamata dianggap lebih pintar karena mereka lebih sering atau bisa dikatakan gemar belajar, sehingga lebih rentan terkena miopi atau rabun dekat. Namun, alasan tersebut tidak dibenarkan oleh para ilmuwan karena menurut sejumlah ilmuwan eksplorasi visual terhadap lingkungan sekitar sejak lahir adalah alasan sebenarnya adanya keterkaitan antara kecerdasan dengan miopi.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa kerusakan di lobus oksipital otak yang bertanggung jawab memproses informasi yang dikumpulkan atau ditangkap oleh mata kita, lebih dari apa yang dapat diimbangi oleh lobus frontal otak, yakni bagian yang bertanggung jawab pada pemikiran tinggi, inilah penyebab yang dapat memunculkan kolerasi itu.
Dikarenakan orang yang memiliki miopi tidak terlalu menghiraukan hal-hal didekatnya, jadi dia terlihat tidak mudah teralihkan dan dapat memiliki konsentrasi yang lebih baik terhadap apa yang sedang dikerjakan.
Seseorang yang memiliki miopi juga dikatakan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menciptakan atau mengkreasikan sesuatu namun dari sisi dan sudut pandang yang berbeda, karena otak mereka bergantung pada ingatan daripada apa yang dilihat sebenarnya, semua itu dikarenakan keterbatasan penglihatan mereka. Dapat dikatakan juga jikalau orang yang memiliki miopi cenderung kurang berani mengambil resiko dan bekerja lebih keras dalam mencapai kesuksesan. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka menyadari keterbatasan saat melihat jarak jauh dan bekerja lebih keras lagi untuk mengatasi itu.
Karena tidak ada bukti kuat, maka kolerasi antara miopi dengan tingkat kecerdasan masih menjadi perdebatan. Opini muncul dari kenyataan bahwa dalam beberapa abad terakhir bahwa timbulnya miopi pada orang memiliki keterkaitan langsung dengan meningkatnya tingkat kecerdasan. Namun, factor lain seperti tingkat pendidikan, etnis, genetic, dan lingkungan juga perlu dipertimbangkan dalam perdebatan panjang ini. Oleh karena itu, masih banyak yang harus diteliti akan hal ini.
Jadi, berkacamata atau tidak belum tentu menentukan seseorang memiliki kecerdasan lebih atau tidak, tetaplah berdo’a dan berusaha. Ingat, kesuksesan adalah kata lain dari kerja keras. Semangat sobat !!
Ditulis pada 25 oktober 2016
Oleh : Evi Fazriati
Posting Komentar