Muchamad Eka Djuniar Arifien (Adem) Muchamad Eka Djuniar Arifien (Adem) Author
Title: Siswa Menulis: "Pak, Bu, Maafkan Kami."
Author: Muchamad Eka Djuniar Arifien (Adem)
Rating 5 of 5 Des:
"Pak, Bu, Maafkan Kami." Salma Aulia Salsabila Guru, suatu profesi yang sangat sangat sangat berjasa bagi siapapun yang men...

"Pak, Bu, Maafkan Kami."

Salma Aulia Salsabila


Guru, suatu profesi yang sangat sangat sangat berjasa bagi siapapun yang mengalami masa sekolah. Wajib belajar 12 tahun yang sekarang ini diprogramkan pemerintah dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, pastilah Insya Allah semua orang mengenal 'guru'. Entah itu dalam waktu yang panjang sekitar 12 tahun atau 9 tahun atau 6 tahun atau bahkan hanya 1 sampai 2 tahun.

Aku telah mengenal banyak guru selama hidupku. Banyaaak sekali guru yang telah aku jumpai selama 17 tahun ini. Semua bisa menjadi guru. bahkan debu sekalipun bisa menjadi guru. Akan tetapi, pada umumnya guru adalah seseorang yang mengajarkan kita akan beberapa pelajaran. Sekolah. Ya,tempat dipertemukannya aku dengan banyak guru. Tidak hanya diriku, tetapi juga semua pelajar dimanapun itu.

Manusia tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Begitupun dengan guru pengajar di sekolah:)
Terkadang, cara mengajar seorang guru tidak sesuai dengan yang diharapkan siswa. Oleh karena itu, sering kali terucap dari mulut kami para siswa kata-kata yang mungkin tidak seharusnya terucap. Seperti contoh "ah nyebelin, tugas lagi tugas lagi" "duuuhh kami bukan robot" "menyebalkan" atau kata-kata lain yang semacamnya. Aku yakin itu spontan terucap karena sedang capek atau lelah. Memang pikiran itu merespon keadaan. Aku yakin, kata-kata yang muncul itu dikarenakan refleks dan hanya sesaat. Percayalah, itu hanya ada dalam mulut, tidak dalam hati.

Aku hanyalah seorang pelajar biasa yang tentunya banyak kekurangan dan seringkali khilaf. Ketidak sengajaan bertutur kata yang jelek, menggerutu, atau lain sebagainya. Ku akui, terkadang aku pun menggerutu di balik layar. Dan aku yakin tidak hanya aku, temanku dan pelajar lainnyapun pasti pernah seperti itu, teman satu kelasku, teman satu sekolahku atau bahkan ada di antara para pelajar di kabupaten ini, para pelajar di provinsi ini, para pelajar di Indonesia ini yang mungkin mereka pun pernah seperti itu.

Pak, Bu, Maafkan kami. Maafkan kami yang terkadang memandang guru-guru sebelah mata. Maafkan kami yang terkadang kami menggerutu di belakang bapak dan ibu. Sungguh, itu hanya sesaat dan hanya ada dalam mulut, tidak dalam hati. Sungguh banyak hal-hal berharga yang telah kami dapatkan dari bapak dan ibu. Entah bagaimana kami harus membalas jasa bapak dan ibu. Mudah-mudahan setiap tetes keringat, setiap kata yg terucap bisa menjadi pahala bagi bapak dan ibu. Mudah-mudahan jasa ibu dan bapak dibalas dengan hal yang lebih baik disisiNya. Do'akan terus kami, agar kami bisa terus mengamalkan hal-hal berharga yang telah diberikan oleh bapak dan ibu, agar kami bisa menjadi manusia-manusia yang berguna bagi nusa,bangsa, dan agama. Terimakasih atas segala hal-hal berharga yang telah bapak dan ibu berikan kepada kami.

Kami mencintaimu♡

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top