DAPATKAH TUBUH KITA BERBOHONG ?
Syahrul Hidayat
Berbicara seputar kebohongan, tentu sangatlah erat kaitannya dengan bahasa. Iya, bagaimana tidak, benda yang satu ini selalu kita gunakan setiap hari, setiap jam, setiap detik. Benda yang tidak berbau ini ternyata memiliki dua bentuk lho. Pertama bahasa verbal yaitu bahasa yang kita ucapkan menggunakan lisan kita maupun yang kita tulis. Adapun bentuk kedua dari benda ini adalah bahasa nonverbal atau dikenal juga bahasa tubuh yang berupa tanda-tanda atau isyarat-isyarat yang disampaikan oleh tubuh kita.
Secara sederhana bahasa non verbal adalah bahasa yang keluar bukan dari mulut kita. Bahasa non verbal ini terjadi secara spontan dan merupakan hasil olah alam bawah sadar kita dalam mengekspresikan perasaan dan keinginan tersembunyi di dalam hati.
Secara umum, bahasa tubuh terdiri dari dua bagian besar. Pertama, bahasa tubuh berupa isyarat yang muncul dari bagian-bagian di wajah, misalnya isyarat mata, senyum, dan ekspresi wajah. Kedua, bahasa tubuh berupa isyarat dari bagian tubuh selain wajah, seperti tangan, kaki, dan sikap tubuh.
Lantas, apakah bahasa tubuh dapat dimanipulasi seperti halnya Bahasa verbal ?
Menurut pakar psikologi Sigmund Freud, tidak ada manusia yang bisa menyimpan rahasia ketika mulutnya diam. Ia akan berceloteh dengan ujung jarinya. Rahasia terbersit dari seluruh pori-pori kulitnya. Aadapun John Napier mengungkapkan bahwa Bahasa verbal diberikan kepada manusia untuk menyembunyikan karakternya, maka bahasa tubuh ditujukan untuk mengungkapkannya. Dari pernyataan di atas, tentu dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya tubuh manusia tidak bisa berbohong sama sekali dan bahasa tubuh merupakan bahasa yang paling jujur cermin diri, dan sarat akan informasi sehingga bahasa tubuh tidak dapat dimanipulasi. Nah lho.
Lalu, apakah kita dapat mempelajarinya ?
Tenang saja, selama kita memiliki kepekaan dalam menangkap isyarat yang disampaikan seseorang maka kita dapat dengan mudah mempelajarinya. Akan tetapi, kita tidak perlu buru-buru menyimpulkan terhadap bahasa tubuh seseorang karena bisa saja ada suatu budaya tertentu yang menggunakan bahasa tubuh yang sama dengan makna yang berbeda. Dan lagi, kita tidak bisa hanya dengan memperhatikan satu aggota tubuh dapat langsug menyimpulkan karakter seseorang. Kita harus memperhatikan keseluruhan anggota tubuh yang sedang berbicara itu.
Berikut ini akan saya sampaikan sedikit cara mengetahui bahasa tubuh seseorang dilihat dari ekspresi wajahnya berdasarkan literatur yang saya miliki dan berdasarkan pengalaman saya pribadi hehe. Oh iya, yang akan kita bicarakan di bawah adalah ekspresi mikro. Sedikit saya ulas bahwa ekspresi mikro adalah ekspresi sekejap yang hadir dalam interaksi manusia dan menunjukan apa yang sebenarnya seseorang rasakan. Ekspresi ini muncul secara spontan dan berlaku secara universal.
Paul Ekman menguraikan bahwa secara garis besar ada
tujuh ekspresi mikro, yaitu : kebahagiaan, kesedihan, marah, menghina,
jijik, takut dan terkejut.
- Kebahagiaan
- Ciri-ciri :
- Kerutan di sekitar mata
- Pipi naik menekan
- Gerakan pada otot di sekitar mata
- Kesedihan
- Ciri-ciri :
- Kelopak mata atas menurun
- Mata tidak fokus
- Ujung mulut tertarik ke bawah
- Marah
- Ciri-ciri :
- Alis menurun dan menyatu
- Mata berkaca-kaca
- Bibir menyempit
- Menghina
- Ciri-ciri :
- Sudut bibir merapat dan naik pada satu sisi wajah
- Jijik
- Ciri-ciri :
- Hidung mengkerut
- Bibir bagian atas naik dan mengekspos deretan gigi
- Takut
- Ciri-ciri :
- Alis naik dan menyatu
- Kelopak mata atas naik
- Kelopak mata bawah tertekan
- Bibir sedikit merenggang secara horizontal mnuju telinga
- Terkejut
- Ciri-ciri :
- Alis naik
- Mata melebar
- Mulut terbuka
Posting Komentar