oleh: Hj. Ai Nurlina, M.Pd.
Dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pada Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa “pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran
agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Jadi
pada akhirnya tujuan pendidikan adalah memfasilitasi peserta didik
agar mampu mengembangkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri sebagai
anggota masyarakat dan sebagai warga negara yang baik.
Dalam
menghadapi tantangan global saat ini, khususnya tuntutan akan
pendidikan yang bermutu menjadi mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar,
maka pembaharuan pendidikan perlu dilakukan secara terencana, terarah
dan berkesinambungan. Agar setiap lembaga selalu berupaya memberikan
penjaminan mutu kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau
masyarakat dengan melakukan pemenuhan standar nasional pendidikan
yang terdiri dari delapan pilar standar nasional pendidikan yang
telah ditetapkan.
Sehubungan
dengan hal tersebut, berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan
secara nasional telah dilakukan. Salah satu agenda yang sedang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia termasuk kerjasama
dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) setiap tahunnya
menyelenggarakan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Tingkat Nasional
dan OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) Tingkat nasional
dengan penyelenggaranya KEMENDIKNAS, ini ajang bergengsi yang sangat
diminati setiap sekolah untuk masuk lolos final ke LKIR LIPI atau
OPSI KEMENDIKNAS,
OPSI
adalah Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional.
Sebelum
dinamakan OPSI, kegiatan ini dahulu bernama LPIR (Lomba Penelitian
Ilmiah Remaja) yang berlangsung sejak tahun 1972. seiring berjalannya
waktu, LPIR dirasa perlu adanya inovasi perubahan, perubahan terjadi
di aspek sistem format kegiatannya,
karena
diajang ini siswa yg lolos finalis 3 besar nanti ikut lomba lagi
Tingkat Internasional baik LKIR LIPI maupun OPSI.
Karya
Tulis Ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang
menyampaikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar (Rosidi, 2009: 16). Seseorang untuk menulis (penulis
pemula) memang merasa berat karena mungkin dipikirannya apa yang mau
ditulis dari mana dulu arahnya, dan bla, bla...... memang untuk
menulis, terutama karya tulis ilmiah yang pertama ada niat dan
semangat dulu, yang kedua ada kemauan dan banyak buku literaturnya,
yang ketiga tujuan menulis untuk apa. Di SMAN 1 Majalengka ada
extrakurikuler yang menghimpun siswa-siswa yang berminat dan mau
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, potensi tersebut yaitu
dalam penulisan dan penelitian. Program Pembinaan Penelitian Ilmiah
yang ada di SMAN 1 Majalengka tergabung dalam Ekstrakurikuler
Kelompok Ilmiah Remeja (KIR).
Tujuan
membuat Karya Tulis Ilmiah untuk Siswa SMAN 1 Majalengka yang
tergabung dalam kegiatan extrakurikuler KIR adalah:
-
Mengikuti lomba-lomba Tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional
-
Melatih diri membiasakan menulis, melatih mengungkapkan ide pemikirannya.
-
Menumbuhkan kebiasaan menulis untuk siswa sehingga merasa terbiasa dengan membuat makalah2 yang ditugaskan guru, dan terbiasa mengikuti lomba2 KTI (Karya Tulis Ilmiah).
-
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penelitian Ilmiah
-
Pembekalan Keterampilan tentang Penelitian Ilmiah (scientific research) sebagai bekal dalam mensikapi perkembangan ilmu dan teknologi dalam penelitaian yang bersifat akademik yang dapat dikembangkan lebih lanjut di tingkat pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi).
-
Memotivasi siswa KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) SMAN 1 Majalengka untuk berkreasi dalam berbagai bidang ilmu sesuai dengan minat dan bakatnya.
-
Menjaring siswa yang memiliki bakat dan kemampuan dalam bidang penelitian.
-
Menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan siswa SMAN 1 Majalengka.
-
Mendapatkan hasil penelitian yang orisinal, berkualitas, dan kompetitif.
-
Mendorong Siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil penelitiannya secara baik dan efektif.
Prestasi
siswa SMAN 1 Majalengka yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja
selama 2 tahun terakhir yaitu:
No
|
Prestasi
|
1
|
Juara
ke-3 KTI Tingkat Nasional Tahun 2014 Di UNJ Jogjakarta, dengan
judul KTI “Pemanfaatan Sterefum yang Ramah Lingkungan”
|
2
|
Juara
ke-3 se-JABAR Tahun 2014 Lomba KTI di UNPAD Bandung dengan judul
KTI “Kesenian Gembyung Warisan Budaya Majalengka”
|
3
|
Masuk
Final 10 besar di UPI Bandung Tahun 2015 dengan judul KTI
‘Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai energi listrik”
|
4
|
Mengikuti
PIRN XIV di Tasikmalaya (Perkemahan Ilmiah Remaja) Tahun 2015
Tingkat Nasional penyelenggara LIPI Jakarta.
|
5
|
Juara
ke-2 Tingkat Jawa Barat Tahun 2015 Lomba KTI di UNPAD Bandung
dengan judul “Pelestarian dan Pengembangan Gula Cakar sebagai
makanan tradisional Majalengka”
|
6
|
Masuk
semifinal KTI di UI Jakarta, November 2015
|
7
|
Masuk
semifinal KTI di UGM (epsilon) Jogjakarta bulan januari 2016,
Judul KTI “Unweary shoes with electric power”
|
8
|
Masuk
semifinal KTI Tahun 2016 di UPI Bandung
|
9
|
Masuk
19 terbaik KTI bidang IPH (Ilmu Pengetahuan Hayati) LKIR LIPI
Ke-48 TAHUN 2016 dari 3024 karya yang masuk ke LIPI dan sedang
menunggu pengumuman masuk final.
|
Posting Komentar